photo hhhhhhhhiii_zps9dd37855.jpeg" />  photo hhdrhhdhdrhdh_zps2794a59b.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />

Sabtu, 17 September 2016

Tulisan Balasan Kepada Nurham Sadiq (Nusantarakan Parepare)


Sumber : http://ceritadisana.blogspot.co.id/
Warta Kampus, Parepare,- Tepat disudut belakang Busway yang saya tumpangi dari halte harmoni menuju kampung melayu, saya duduk menopang dagu dengan paras berpancar senyum saat itu sedang membaca catatan singkat dari Kanda Nurham Sadiq yang beliau post di salah satu media sosial. Saya membaca dengan cermat walau dengan mobile phone yang berkapasitas standar.

Catatan singkat yang bertajuk Nusantarakan Parepare, mencoba  menggambarkan begitu beragamnya Parepare, tidak hanya itu, (menurut si empunya catatan) Parepare kaya akan karakter, mulai dari letak geografis sampai pada tatanan budaya masyarakat kota parepare. Catatan yang diulas dengan sedikit pengantar dari buku Pandji (pekerja seni/artis) NASIONAL – IS – ME. Buku yang mencoba menggambarkan keberagaman Indonesia, yang pada buku itu tidak saya temukan arti sebenarnya kata “Nasionalisme” selain kecintaan terhadap bangsa yang dilandasi dari keindahan bumi pertiwi dan jalan-jalannya si penulis di beberapa daerah di Indonesia selanjutnya kejutan-kejutan yang ia temui. Tak kudapati bagaimana Nasionalisme Indonesia ini terbangun, atau bagaimana asal muasal nasionalisme Indonesia, serta apa sikap dan pandangannya atas pembangunan Nusantara yang dipenuhi darah manusia-manusia yang punya perspektif nasion tersendiri, yang kemudian dilenyap dan dibumi hanguskan oleh Gadjah Mada dengan pembenaran “Pembentukan Nusantara”. Sebuah alasan yang tak logis dimasa dewasa ini, (melenyapkan nasion kelompok lain dan menggantinya dengan nasion dengan cultur javanism/jawanisme, dan belum tentu diingini apalagi sesuai dengan dasar sebuah nasional kelompok tersebut, kelompok yang dilenyapkan).

Lanjut ke catatan Kanda Nurham, pada dasarnya saya hanya ingin memberikan tanggapan 
dan tambahan atas apa yg diuraikan dalam catatan tersebut. Menyoal kota Parepare yang merupakan kota kecil yang kental dengan budaya bugis islami, sebagai bukti ekspansi suku bugis. Seperti yang dituliskan oleh Kanda Nurham bahwa dari budaya Bugis kemudian melahirkan bermacam karakter masyarakat yang bisa dinilai dari gaya bahasa atau lebih kepada intonasi saat berbicara. Atau dengan istilah yang sering disebut oleh masyarakat Sulawesi pada umumnya “Bugis kasar dan Bugis halus”. Tak hanya soal bahasa dan perilaku yang dikontruksi kultur Bugis, Kanda Nurham juga mencoba menguraikan tentang Parepare dari keunikan letak geografisnya yang belum tentu dimiliki oleh daerah-daerah lain, memang tidak bisa dinafikkan bahwa Kota Parepare menjadi salah-satu daerah dari sedikit daerah di Indonesia yang hampir semua sifat geografis ia miliki, mulai dari pesisir, daratan tinggi dan rendah, sampai pada pegunungan. Tapi menurutku, itu tak cukup jika hanya menjadi kebanggaan semata, karena pada dasarnya dan pada hukum ekonomi politiknya dalam bidang tata ruang kota, Parepare dengan kekhasan seperti itu menjadi magnet dan daya tarik bagi pemodal internasional, nasional, sampai domestic . Selain Potensi kota wisata dan niaga, Parepare yang masih banyak lahan kosong ini, juga menjadi daya tarik bagi pemodal untuk berinvestasi, terbukti bahwa ternyata dalam beberapa kebijakan, mulai dari MP3EI (SBY-Jokowi), MEA, PAKET EKONOMI JILID I – IV, KAPET, dll,  Parepare menjadi salah-satu daerah di Sulawesi yang mendapat prioritas pembangunan ekonominya, mulai dari penataan kota (Mattiro tasi – Perombakan jalan – Fly Over – Pengkotakan kelompok masyarakat), dan pembangunan infrastuktur pendukung modal seperti (Jalur Kereta Api – kawasan Industri – pelabuhan internasional, dll), sampai hari ini, kabarnya sudah banyak pemodal asing maupun domestic yang berebut lahan di parepare,  bahkan prediksi yang lahir dari kelompok diskusi Lingkar Studi Sosialis Jogja menilai bahwa konsep “Ajatappareng” menjadi salah-satu pendukung untuk merombak basis ekonomi Parepare dan daerah-daerah yang termasuk dalam Ajatappareng, artinya bahwa parepare menjadi pusat atau sentral produksi dan distribusi bahan baku dari daerah tetangga, hingga dengan perlahan basis struktur Ajatappareng beralih dari pertanian menjadi industrialisasi, dengan melakukan pembersihan lahan perkebunan dan persawahan yang kemudian diubah menajdi kawasan industry, kawasan niaga, perhotelan, perumahan dan wisata dadakan. Dan seringkali pembersihan lahan itu dilakukan dengan pembelian lahan dengan harga mahal kepada warga, agar warga mudah untuk melepas lahannya, atau secara keji tapi soft dengan melakukan pembakaran lahan atau bahkan perumahan warga di daerah pinggiran.

Lantas apakah kita akan berbangga dengan pembangunan itu ? kalau mengekor ke tulisan kanda Nurham  sudah pasti bangga dan mengeluh-eluh kan pembangunan itu, bisa jadi hari ini Makassar dalam pembangunan kota dunia, mungkin beberapa tahun kemudian Parepare menjadi target berikutnya, sekali lagi apakah kita akan berbangga dengan hal itu ?

Melanjutkan hasil diskusi teman-teman Mahasiswa Jogja tentang situasi daerah Parepare, dari konsep Ajatappareng yang mencoba mengindustrialisasi pertanian dan perkebunan yang menjadi basis ekonomi atau basis struktur mayoritas masyarakat daerah-daerah yang termasuk didalam Ajatappareng dan menjadikan Parepare sebagai pusat dari pada produksi dan distribusi, akan meninggikan persentase tingkat urbanisasi atau perpindahan orang-orang dari daerah tetangga sampai ke daerah lain di Sulawesi atau mungkin dari luar Sulawesi, yang pada dasarnya dari penigkatan urbanisasi itu akan meningkat pula jumlah pengangguran, masyarakat miskin kota dan sudah pasti akan berakhir pada penyingkiran, pemarjinalan, dan penggusuran (dalam bahasa pemerintahan “penertiban”). Dan begitu seterusnya  

Selain itu, pengindustrialisasian atau bahasa kerennya, peng-Kapitalisasi-an Kota parepare akan berdampak pada semua sector tidak hanya ekonomi dan politik, tapi juga pendidikan, budaya, yang kemudian melahirkan struktur masyarakat serta karakter masyarakat yang didasarkan pada pembangunan tersebut, yang awalnya masyarakat parepare (seperti yang dituliskan Nurham, Dermawan, atau berjiwa social tinggi) kedepan sudah jelas akan sebaliknya menjadi masyarakat yang individualistik, modernistik, yang kemudian budaya gotong royong tak lagi dikenal. Sebelum berlanjut  pada dampak-dampak pembangunan, saya mau menerangkan bahwa pembangunan di abad 21 ini, bukanlah pembangunan yang berpihak kepada rakyat  yang ekonominya menengah kebawah, lanjut, karena dalam sector ekonomi, pembangunan itu sejatinya adalah liberalisasi pasar atau neoliberalisme, yang membuat kesenjangan yang sangat signifikan antara pengusaha dengan modal besar dan pengusaha dengan modal kecil, mulai dari kekalahn dalam melakukan ekspansi sampai pada akumulasi keuntungan. Dari sector politik akan melahirkan kebobrokan-kebobrokan politisi (seperti yang disebutkan juga oleh Kanda Nurham) seperti kebijakan-kebijakan atau PERDA didasarkan pada kepentingan pengusahan modal besar, yang sejatinya tidak berpihak pada masyarakat local. Selain pemerintahan yang melahirkan kebijakan-kebijakan dari runutan MEA, MP3EI, Paket Ekonomi JOKOWI-JK, dan lingkaran-lingkaran setan lainnya, situasi politik juga akan semakin menegasikan moral baik politisi hingga kemudian yang kita lihat hanyalah, klik diantara kelompok/individu, meningkatnya budaya korupsi, dan kebejatan-kebejatan pemerintah lainnya, layaknya di Ibu kota atau kota-kota megapolitan dan metropolitan.

Semua dampak yang lahir dari peng-kapitalisasi-an tersebut akan merembet kesemua sector seperti yang saya tuliskan sebelumnya. Dan sekali lagi dan untuk yang kesekian kalinya, apakah kita akan berbangga hati ? entah apa yang ada dipikiran seorang Presiden Mahasiswa dan ketua cabang ormas mahasiswa sekaliber PMII (pergerakan mahasiswa islam Indonesia) yang punya keberagaman track recor, seperti kanda Nurham Sadiq. yang kemudian tidak mencoba atau mungkin (tidak mampu) menganalisa dampak dari pada pembangunan atau apa kesejatian dari pada pembangunan yang terjadi di kota Bandar Madani Parepare. Atau mungkin tulisan yang saya balas ini hanya menjadi maneuver atau batu loncatan untuk step berikutnya dalam merajut karir politiknya di Kota Parepare seperti senior-senior lainnya di PMII ? yah mungkin memang benar, dan NU(rham -SA(diq)-ntara bisa menjadi kata kunci saat kampanye di masa mendatang. Hingga berbaur bersama politisi-politisi daerah dengan kebobrokan-kebobrokan seperti yang kutuliskan di atas.

Terakhir, (seperti apa yang terlintas dalam benak saya setelah turun dari busway kampong melayu), tulisan yang pada dasarnya balasan terhadap tulisan Kanda Nurham Sadiq, tidak mencoba menyudutkan dengan analisa subjektifku, tapi hanya mencoba dan memancing diskusi kecil yang semoga melahirkan sesuatu yang besar, entah diskusi dengan berbalas tulisan, komentar di media social, atau mungkin disuatu waktu dan di satu tempat di kota parepare kita bisa melanjut komunikasi.

Ket : tulisan ini dikirim via email oleh Fazlul Rachman (Koordinator Harian: Lingkar Study Mahasiswa Parepare – Jakarta)  

Jumat, 26 Agustus 2016

Selvi Tridayani : Masya Allah Dakwah

(Sumber : Google Image Dakwah)

Buah Dakwah...
Tak bisa dipungkiri ,peningkatan kesadaran masyarakat terhadap syariah dan khilafah merupakan hasil dari dakwah yang berkembang ditengah-tengah mereka. Ini menunjukkan dakwah itu hidup dan sampai kepada sasaran sehingga masyarakat bisa menentukan sendiri mana yang benar dan mana yang salah. 
 
Meski syariah dan khilafah banyak dipersepsikan negatif oleh kaum liberal, ternyata masyarakat tidak terlalu peduli dengan hal itu. Soalnya, fakta di lapangan malah menunjukkan yang tidak syariah justru gagal mengatasi masalah. Ibarat pepatah, anjing menggonggong kafilah berlalu. Masyarakat akan tetap memilih yang benar, itulah dasyatnya dakwah.
meski sebagian orang mencemoohkan para dai dan pengemban dakwah dengan perkataan,"cuma ngomong tanpa action"Kurang lebihnya seeh!! "OMDO Alias omong doang tanpa berbuat"nyatanya hasilnya bisa mengubah persepsi secara dalam. Bayangkan jika tidak ada yang ngomong tentang syariah dan khilafah bagaimana jadinya umat? Mungkin mereka akan menjadi bebek-bebek alias pengikut kalangan liberal...

MasyaAllah, sungguh dakwah adalah cinta yang amat dicintai oleh para pejuang dan para pengemban dakwah yang tulus dan ikhlas dalam berdakwah. Dakwah membawa rahmat bagi pengembannya. Teriknya mentari dikota emas pertanda bahwa cuaca hari begitu panas dan sesekali keringat menetes dari ari-ari kebumi Allah. Tiba-tiba ukhti teringat dengan nasehat murabbi begitu santun dalam tutur katanya, begitu sederhana dalam bersikap dan begitu cerdas dalam berpikir. Baiklah ikhwafillah saat ini alhanin ingin mengingat kita semua dan tentunya peringatan ini terkhusus untuk alhanin masih memiliki kesalahan sana-sini yang disadur dari hal pertemuan pekanan.

Mungkin selama ini kita pernah melalukan kesalahan, mungkin selama kita ini pernah menyakiti, mungkin selama ini pernah menghina, mungkin selama ini kita pernah melalaikan amanah, mungkin selama ini kita pernah membantu meringan beban sesame makhluk Allah, mungkin selama ini kita pernah menafkah harta kita, mungkin selama ini kita mendidik atau berbagi ilmu dengan ikhlas maupun tidak.

Ikhwafillah percayalah apapun yang kita lakukan baik bersifat negative maupun positif pasti Allah balas karena Allah punya cara untuk membalas apa yang kerja atau lakukan dibuminya. Bukan bumi dan seisinya semua dalam remot controlNya maka dari itu berhati-hatilah kita bersikap, berhati-hatilah kita bertutur kata, dan berhati-hatilah kita bertindak. Jangan sampai kehadarian kita dibumi Allah hanya untuk menyakiti atau menghina makhluk yang lain. Bukan kah kita tahu tidak makhluk yang sempurna selain RasullahNya. Namun bagi kita pernah disakiti oleh makhlukNya jangan pernah untuk membalas dengan keburukan, jangan pernah membalas hal yang tidak dicintai Allah. Pasrahlah kepada Allah karena Dia yang pantas membalas bukan kita

Mari ingati lagi kalimat ini “Anti ada 2 hal yang harus kita lupakan dalam hidup kita“Kesalahan yang orang lain perbuat pada diri kita, dan kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain, dan ada 2 hal yang harus kita ingat dalam hidup kita, kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain, serta kebaikan yang orang lain lakukan untuk kita.” ..”Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh…” (QS. Al A’raaf [7] ; 199)

Bagi kita mungkin selama hidup ini banyak melakukan kesalahan, kejahatan atau menyakiti sebaiknya mari kita taubat untuk mohon ampun padaNya. Jika kita masih tidak mau mohon ampun apalagi minta maaf pada orang yang pernah sakiti. Bersiap-siaplah dengan sikap kita, bukankah janji Allah sangat benar “bahwa siapa melakukan kejahat maka kejahatan untuk dirinya sendiri”, ingatlah ikhwafillah Allah punya cara sendiri untuk membalas perbuatan kita. Begitu banyak contoh kita lihat dilingkunga kita bagaimana Allah membalas kejahatan dengan cara yang tak pernah terpikirkan. bahkan dengan yang tidak wajar dan jangan sampai kita membawa kejahatan tersebut hingga meninggal, “Nauzubillah Minzaliq”

Begitupun bagi kita yang selalu menabur kebaikan, Allah juga punya sejuta cara untuk membalas kebaikan kita, untuk itu bagi ikhwafillah tetaplah menabur kebaikan jangan pernah merasa penat, lelah, bosan dan meminta pujian dari MakhlukNya. Cukup Allah membalas kebaikan kita lakukan dan percaya kebaikan kita lakukan akan Allah balas dengan cara yang tidak pernah kita pikirkan selama ini. Insyallah apapun kebaikan kita lakukan segara Allah balas. Jika kebaikan belum di balas maka bersabar insyallah kebaikan kita akan menjadi pemberat timbangan kita di Yaumil Akhir.semoga kehadiran kita di bumiNya menjadi Rahmatan Lilalamin, Allahuma Amin

Maka berhati-hatilah kita bersikap, berhati-hatilah kita berkata, berhati-hati kita bertindaK, dan berhati-hatilah kita berinteraksi. Jangan kita mendapat balas yang tidak diinginkan.

Allah tak pernah lalai melihat hambaNya, usap lembutnya kadang berupa tawa kadang berupa cucuran air mata. Ia hanya minta kita bersabar kala usapanNya menguji kita dan minta kita bersikap bersyukur ketika sapaanNya berupa kenikmatan. Semoga Allah selalu usap kelembutan hari-hari kita. Aamiin

Biodata Penulis

Nama selvi tridayani, tinggal di jalan hasanudin duri, riau. Saat ini dia berkuliah semester akhir di kampus STAI HUBULWHATAN DURI, RIAU. Hobi utamanya adalah menulis, trainer dan menjadi aktivis sosial. Selvi Tridayani

Jumat, 26 Februari 2016

Kelas Inspirasi Parepare ; JOIN US !


Sumber Foto : https://www.facebook.com/kelasinspirasi.parepare
WARTAKAMPUS, Parepare - Pada dasarnya semesta melahirkan pengetahuan untuk menjadikan semesta itu sendiri beserta isinya menjadi lebih baik, harmoni dan penuh cinta kasih, dan dengan belajar dan berbagi adalah proses dimana manusia memanusiakan manusia. Karena hanya dengan nilai kemanusiaan pengetahuan itu akan sangat berharga (a Knowledge without the human values is duping) – V. Lenin. 

Tidak ada yang pintar dan bodoh di dunia ini, yang ada hanyalah orang yang tahu dan tidak tahu, dan tugas yang tidak tahu untuk mencari tahu juga yang tahu haruslah memberitahu. Pentingnya berbagai (tidak hanya dalam hal pengetahuan tapi dalam hal nilai kemanusian, kasih dan cinta dll) akan kita temui di Kelas Inspirasi, tapi orang yang bijak adalah orang yang mau meluangkan waktunya hanya untuk berbagi walaupun hanya satu kalimat saja.  

Bergabunglah bersama Kelas Inspirasi Parepare. Jadilah seorang profesional yang selalu menebar inspirasi kesetiap orang. Seperti yang dikutif di Website resmi Kelas Inspirasi, Kelas Inspirasi merupakan solusi bagi para profesional Indonesia yang ingin berkontribusi dengan mengajar di lingkungannya. Hal ini membuka pintu interaksi positif antara kaum profesional dengan sekolah tempat dia berpartisipasi. Partisipasi para profesional tersebut untuk mengambil cuti sehari dan berbagi pengalamannya bersama anak-anak SD, merupakan partisipasi berbasiskan individu, bukan institusi. Ini menunjukkan bahwa kepedulian dan kesadaran pribadi terhadap pendidikan masih tinggi. 

Untuk bergabung silahkan isi Form pendaftaran, Klik Disini ! untuk mendapatkan formnya.

Senin, 15 Februari 2016

Buku : Gerimis di Tepi Jalan (Ame')


Lay Out Tim
WARTAKAMPUS, Jakarta – Sebuah kebanggan bagi kami TIM REDAKSI WARTAKAMPUS karena buku Gerimis Di Tepi Jalan Antologi Puisi sudah terbit yang merupakan buku dari teman kami Doel Rachman (salah satu kontributor / redaktur) di WARTA KAMPUS. 

Pria kelahiran Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini memang dipenuhi kegilaan soal tulis menulis. Dari karya puisi, prosa, novel dll. Doel yang tak mau di panggil Sastrawan ini banyak memberikan inspirasi bagi kami, salah-satu pesannya adalah “teruslah menulis, jangan pikirkan soal indah katanya tapi apa yang kamu akan tulis dan apa yang ingin kamu sampaikan lewat tulisanmu itu”.

Semoga terus bertambah karya-karya yang menginsfirasi lainnya, terus berkarya terus menulis. Karena menjadi seorang penulis haruslah menulis, menulis, dan menulis. 

Redaksi

Rabu, 27 Januari 2016

Cara Menerbitkan Buku Dengan Mudah dan Cepat


Punya bakat nulis tapi gak pernah menghasilkan uang? Gak pernah diterbitkan jadi buku ? Sudah coba ajukan ke penerbit tapi ditolak atau cuma disuruh nunggu verifikasi entah sampai kapan ? Mau terbitin sendiri tapi budget terbatas ??
Itulah beberapa masalah yang sering dialami penulis-penulis muda di Indonesia, khususnya penulis pemula yang memilki bakat nulis buku tapi gak pernah berani untuk membuatnya menjadi sebuah buku dengan didasari berbagai kendala yang menghadangnya. Lalu apa solusinya ??

Sumber : Google Image
Solusinya adalah harus adanya Self Publishing. Apakah hanya itu ? Sekarang ini Self Publishing sudah mulai banyak bermunculan. Tapi pertanyaannya , apakah mereka menyanggupi kebutuhan penulis yang di antaranya menerbitkan buku tanpa budget, tanpa verifikasi yang lama, tanpa ditolak, dan lainnya ?

Di sinilah alasan Guepedia.com hadir di antara para penulis yang siap menerbitkan naskahnya menjadi sebuah buku. Pernah mendengar Guepedia ?? Kalau dijelaskan apa itu Guepedia mungkin kamu bisa baca langsung pada menu “About Us”. Tapi bagaimana sistem yang berjalan di Guepedia itu ? Mungkin dialog ini dapat menjawab pertanyaanmu.

Q : Aku dengar, terbitin buku di Guepedia itu gratis ya. Ko bisa ?
A : Iya dong. Di guepedia, kamu bisa upload naskah GRATIS. Setelah naskah terverifikasi, kami akan langsung menjual naskahmu dalam versi ebook di Google PlayStore. Cara jualnya ?? Tenang aja, serahin semua ke Guepedia.

Q : Cuma dijual dalam versi ebook ? Dalam versi cetaknya gimana ? Terus biaya cetaknya gimana ?
A : Dijual juga ko. Untuk biaya cetak tenang aja. Biaya cetak akan dibebankan kepada pembeli yang sudah kita akumulasikan ke dalam harga jual. Untuk versi cetak, kita memakai sistem POD (print on demand). Apa itu POD? Silakan cari di Google. Intinya, kita hanya akan cetak bukumu jika ada order.

Q : Jadi penulis gak perlu mengeluarkan uang untuk biaya cetak buku?
A : Gak dong.

Q : Lalu dari setiap ebook atau buku saya yang terjual, apa saya dapat keuntungan ??
A : Tentu! 10% dari harga jual akan jadi milikmu.

Q : Oh jadi cuma 10% aja yang didapat penulis untuk setiap penjualan?
A : Eits jangan salah. 10% itu hanya untuk setiap 1 ebook/buku cetak yang terjual. itu artinya kamu bisa dapatkan banyak income tergantung dengan volume penjualan. ingat lho, 10% kamu dapatkan setiap adanya penjualan dan itu terjadi TANPA MODAL SEPESERPUN..

Q : Ah tapi apa mungkin naskah saya akan laku ??
A : Kita tidak menjamin. Tapi kita berusaha sebaik mungkin dengan mempromosikannya ke berbagai media online, seperti sosmed, marketplace (tokopedia, bukalapak, tokoone, jualo,dll), forum, komunitas, youtube, blog, dan masih banyak lagi. Dan tentunya promosi ini tidak dipungut biaya alias GRATIS..!

Q : Ada bonus lain ??
A : Setiap naskah yang terverifikasi akan langsung dibuatkan ISBN. GRATIS!

Q : Jadi intinya apa aja yang harus dilakukan saya sebagai penulis ??
A : daftarkan dirimu di http://guepedia.com/shop/index.php?route=account/login dan langsung upload naskahmu..
Ada pertanyaan ?? Hubungi kami :
No. telp / sms : 0812 8760 2508

Mengurus ISBN Buku Dengan Mudah


Sebuah buku sebelum dipasarkan umumnya harus memiliki nomer identitas atau yang sering disebut ISBN. Pengurusan ISBN sendiri di Indonesia biayanya adalah gratis. Sekali lagi saya sebutkan gratis, namun agar bisa mengurus ISBN Anda harus mendaftarkan diri dulu sebagai Anggota. Dan syarat menjadi Anggota bisa dilihat pada penjabaran dibawah. Bisa saya jelaskan secara singkat Anggota minimal Anda harus memiliki badan hukum CV atau PT penerbitan. 

Penjelasan International Standard Book Number (ISBN) sesuai dari website www.pnri.go.id adalah sistem penomoran internasional untuk buku yang dimaksudkan memudahkan pendistribusian dan pencirian buku secara internasional menggunakan sistem komputer.  Awalnya ISBN menggunakan 10 digit untuk memberi identitas pada sebuah buku dengan identitas negara, identitas penerbit, dan nomor urut buku terbit. Perkembangan selanjutnya ISBN pun menggunakan 13 digit dan juga dilengkapi dengan barkod. 
Sumber : Google Image

Badan resmi di Indonesia yang mengeluarkan ISBN adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.  Pengurusan ISBN biasanya disatukan dengan pengurusan katalog dalam terbitan (KDT). Fungsi KDT adalah untuk memudahkan pengklasifikasian buku di perpustakaan maupun toko buku berdasarkan bidangnya. Pengurusan ISBN kini tidak dibebankan biaya apa pun. 

Berikut Cara Mendapatkan ISBN sesuai dengan Persyaratan pengurusan ISBN yang ada dalam situs www.pnri.go.id adalah sebagai berikut. 

PERSYARATAN PENGURUSAN ISBN
A. Anggota Baru
Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris);
Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan.
Mengirimkan fotokopi :
a. Halaman judul
b. Balik halaman judul (halaman copyright)
c. Daftar isi
d. Kata pengantar 


B. Anggota Lama : 

Hanya butir 2 dan 3 saja yang perlu dikirimkan kepada Tim ISBN/KDT.
Setelah buku diterbitkan, dimohon kesediaan penerbit untuk mengirimkan 2 (dua) eksemplar dari hasil terbitan tersebut. 


Perhatikan persyaratan pada Butir A.1 bahwa penerbit  atau lembaga yang menerbitkan buku diwajibkan untuk memiliki legalitas badan usaha atau badan hukum dengan bukti fotokopi akta notaries. Dalam hal ini tentu penerbit-penerbit swakelola (self-publisher) yang tidak berbadan usaha atau berbadan hukum kini tidak dapat mengurus ISBN.

Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah kopi halaman prelims buku, yaitu halaman judul penuh, halaman hak cipta, halaman daftar isi, dan halaman  kata pengantar berikut halaman prakata. Kepentingan halaman ini untuk menyusun katalog dalam terbitan (KDT) yang terkadang juga memerlukan informasi spesifikasi buku, yaitu ukuran buku dan tebal buku. Selain itu, penerbit juga perlu menginformasikan jumlah terbitan tiap tahunnya sehingga Perpusnas RI dapat mempertimbangkan pemberian nomor ISBN yang panjang dalam urutan produksi buku. 

Menyertakan surat pernyataan penanggung jawab penerbitan dilengkapi dengan tanda tangan dan stempel 

S U R A T P E R N Y A T A A N
Dengan surat pernyataan ini kami :
Penerbit : …………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………….
Telp/Fax : …………………………………………………….
E-Mail : ………………………………………………………..
Nama Penanggung Jawab : ………………………………
Rata-rata terbitan tiap tahun : ………………………….
Judul : …………………………………………………………..
Menyatakan bersedia ikut mengambil bagian dalam system ISBN dan KDT (Katalog Dalam Terbitan) .
Demikian agar badan yang bertanggung jawab menangani masalah ini menjadi maklum.

Surat pernyataan ini kami sampaikan kepada Tim ISBN/KDT PERPUSTAKAAN NASIONAL RI. Jl.Salemba Raya No. 28 A, Kotak Pos 3624 Jakarta 10002, sebagai tindak lanjut dari pertemuan ilmiah ISBN.
Jakarta, 14 Februari 2014
 
Pimpinan penerbit

Jika Kamu berada di luar jakarta dan merasa ribet untuk datang langsung melakukan pengurusan, saat ini sudah tersedia juga layanan pengurusan barcode ISBN Online ISBN Perpusnas